Bayangkan dua cangkir identik - satu berisi kopi dan yang lainnya berisi susu, keduanya pada ketinggian yang sama. Satu sendok teh kopi sekarang diambil dari cangkir kopi ke dalam cangkir susu dan diaduk. Kemudian tambahkan kembali satu sendok teh campuran dari cangkir susu ke dalam cangkir kopi. Cangkir mana yang setelahnya berisi lebih banyak cairan asing?
Secara intuitif, orang mungkin berpikir bahwa ada lebih banyak kopi di dalam cangkir susu karena sendok teh pertama hanya berisi kopi, sedangkan sendok teh yang disendok kembali adalah campuran susu dan kopi. Jawaban yang mengejutkan adalah kedua cangkir tersebut berisi cairan asing dalam jumlah yang sama. Untuk melakukan hal ini, jumlah kopi dan susu dianalisis pada tiga titik waktu \(t_0, t_1, t_2\):
- \(t_0\) (di awal): Secangkir kopi penuh ( \(T\) ) dan tanpa susu ( \(0\) ) di dalam cangkir kopi, tanpa kopi ( \(0\) ) dan secangkir penuh susu ( \(T\) ) di dalam cangkir susu.
- \(t_1\) (setelah transfer pertama): \(TL\) kopi dan \(0\) susu di cangkir kopi, \(L\) kopi dan \(T\) susu di cangkir susu ( \(L\) = jumlah sendok teh)
- \(t_2\) (setelah transfer kedua): \(T-L+L_2\) kopi dan \(L_1\) susu dalam cangkir kopi, \(L-L_2\) kopi dan \(T-L_1\) susu dalam cangkir susu ( \(L_1\) = jumlah susu dalam satu sendok teh, \(L_2\) = jumlah kopi dalam satu sendok teh).
Karena \(L_1+L_2 = L\) , \(L-L_2 = L_1\) . Artinya jumlah susu ( \(L_1\) ) di dalam cangkir kopi sama dengan jumlah kopi ( \(L-L_2\) ) di dalam cangkir susu. Hal ini dapat dijelaskan secara jelas sebagai berikut: Pada akhir percobaan, ketinggian cangkir kopi sama dengan awal. Tapi karena susu ditambahkan, jumlah kopi yang tersisa di cangkir pasti sama. Kopi sebanyak ini sekarang ada di cangkir susu.